Laman

Sabtu, 25 Februari 2017

Teman Kecil saya Adalah Ateis (?)



Tulisan ini sebuah refleksi pribadi saya yang sengaja diangkat dari pribadi saya yang langsung merasai waktu, tempat, dan sebuah kondisi. Mengapa mengangat kasus Tuhan itu tidak ada? 
Begini ceritanya:
Saya ini lahir ketika orde baru masih berkuasa. Beranjak besar pun orde baru masih berkuasa. Beranjak besar yang saya maksud adalah ketika pakaian putih merah masih saya kenakan. Karena masih SD kehidupan saya seperti kebanyakan anak-anak lainnya, main layangan, kelereng, sampai-sampai tercebur ke selokan karena rem sepeda blong. 
Hal-hal seperti itu saya alami bersama—sebut saja Arya- salah satu teman rumah. tinggalnya tidak terlalu jauh kira-kira 200 meter dari rumah bude saya, sebut saja Wati. Sewaktu kecil saya tinggal tidak di daerah rumah Arya, hanya saja setiap sekolah SD saya dekat dengan rumahnya dan rumah saudara saya. SD tempat saya belajar pun banyak beberapa sepupu saya yang masuk, bahkan ada yang jadi teman sekelas. Jadi, setiap pulang sekolah, sebelum ayah dan bunda saya menjemput, saya di rumah bude Wati dulu kemudian sering bermain dengan Arya, juga dengan beberapa sepupu saya tentunya. 

Senin, 28 Januari 2013

Selalu Mengingat

Sudah tiga bulan Rama dan Vina menjalin hubungan asmara. Awalnya Rama menyatakan cintanya terlebih dahulu. Vina pun menerima Rama untuk jadi kekasihnya, karena Vina juga mencintai Rama. Saat itu Rama meyakinkan bahwa Vina adalah perempuan yang telah menjerat hatinya hingga ia asik dalam jeratannya di mana dunia serta segala sesuatu selain Vina adalah yang kedua.


Vina menjadi tajuk utama pikiran Rama. Tidak pernah sekalipun Rama tidak menghubungi Vina. Vina benar-benar menjadi ratu, ia bercokol di sebuah singgasana hati seorang yang amat tulus mencintainya. Vina pun memiliki ketulusan hati hingga Rama juga menjadi seorang yang bertindak di mana ia tidak pernah berpikir kalau tindakannya untuk Vina akan sia-sia. 

Sungguh mereka berdua, waktu itu, menjadi pasangan favorit di mata teman-teman sebaya. Pujian-pujian dari teman-teman tak pernah terlewatkan untuk Vina dan Rama. Betapa banyak orang iri atas hubungan mereka.

Senin, 21 Januari 2013

Rahasia Temanku

Waktu itu panas terik matahari tidak terelakan sengatannya ke ubun-ubun kepala. Bel sekolah yang menandakan waktu pulang kerumah lebih dinanti dari pada masuknya pelajaran ke otak. Jam dua belas lebih tiga puluh menit benda itu berbunyi, aku dan teman-teman sekelasku berteriak kompak, “Alhamdulillah”, bahkan ada yang mengatakan, “we gottaaaa goooo to Canteeeenn”, sedangkan ahli sepak bola melepaskan sepatu mereka dan dengan sekejap lari ke lapangan yang tidak jauh dari kelas.

Saat itu aku masih di kelas bersama teman yang kepribadiaannya Easy going. Bawaannya tenang, tapi sekalinya memberikan lawakan mampu membuat teman-teman sekelas tertawa hingga terpingkal-pingkal. Aku lupa nama lengkapnya siapa, tapi seluruh guru dan murid memanggilnya Ian.

Rabu, 09 Januari 2013

Filsafat Alat Demitologisasi

“Kamu jangan pernah memberikan baju atau, sebaliknya, memberikan baju ke pacar kamu. Karena dengan berbuat hal tersebut kamu bisa putus sama pacar kamu.” Begitulah kira-kira nasihat seorang classmate saya saat sedang berbicara tentang asmara. Tapi saya rasa nasihat tersbut bisa menjadi benar kalau kita memberikan baju kepada pasangan kita dengan yang ada gambar-gambar melecehkan atau sejenisnya. Dan, menurut classmate saya, ini adalah warisan tradisi yang dia terima dari omongan orang-orang terdekat.

Mitos serupa juga pernah saya jumpai waktu itu. Misalnya, kita tidak boleh foto berdua dengan pacar kita, karena bisa menjadi sebab kita putus cinta. Dua cerita ini, tentu saja, memberi sebuah bentuk paranoid bagi kawula muda yang sedang berada di manisnya sebuah asmara. Saya, jika punya pacar, tentu saja takut untuk melanggar apa yang ada di dua cerita tersebut, tapi rasio yang sehat menolak kedua cerita tersebut.

Kamis, 27 Desember 2012

I love every picture that I Captured

Taman Bunga Nusantara

Taman Bunga Nusantara

Of Course Jakarta

It was taken when I got bored