Laman

Selasa, 13 November 2012

Hujan


aku mencintainya
karenanya debu tertunduk di jalan
mata dan kepala masih sabar tertahan
hujanku pun mendesirkan bisikan
cintanya diragukan 

ah.. betapa ia membawa pesan
dari kekudusan Ilahi membawa nilai
bagiku ia bak seorang wali
ia tundukan lagi dosa di kami
hujanku pun selalu menyirami

kini pesan damai menggetarkan
ia datang dari kecil sampai membahana
berhentinya saja memberi keindahan, seutuhnya
hanya kami saja betapa kejam
haknya menjadi tempat bekas makan kami

hujan, aku rindu
memelukmu dalam bingkai asmara kosmis
ditatapmu dalam lumpur
kau menyejukan lembar kehidupan
tanpamu kami ini berwatak panas



Tidak ada komentar:

Posting Komentar