Pada pertama, 20
april 2012, kalinya saya mendapat pelajaran tentang jurnalistik di salah satu
kantor media online. Nama media online itu adalah Lentera Timur.com yang dengan
baik mengajarkan tentang jurnalistik kepada saya.
Saya tidak sendirian
menimba ilmu di Lentera Timur, ada tiga orang teman sekelas yang ikut belajar
di sana. Tiga orang teman saya ini sangat amat berminat menjadi seorang
jurnalis. Mereka mengikuti pelatihan ini dengan sangat antusias sekali.
Salah satu
pengajar adalah Pak Martin Aaleida seorang wartawan kawakan. Saat masih muda,
beliau sering memperhatikan cara kerja wartawan di senayan saat meliput Bung
Karno pidato. Kegiatan masa mudanya membuat saya merasa bangga dididik oleh
beliau saat belajar.
Sebelum mengikuti
pelatihan ini saya harus membuat tulisan, minimal tiga lembar. Tulisan tiga
lembar itu, yang setelah dikumpulkan, dibaca dan diberi penilaian dari Pak
Martin. Saya merasa senang, karena ada orang hebat membaca dan memberi
penilaian dalam waktu tidak kurang 10 menit. Bagi saya jelaslah sudah harus
melanjutkan menulis dengan semangat yang lebih besar lagi.
Martin Aleida. |
Yang lebih
saktinya lagi, beliau bilang, “setelah kamu menulis bacalah ulang tulisanmu
berkali-kali”. Ia tahu kemalasan saya. Saya paling malas –entah kenapa- membaca
ulang tulisan yang telah saya tulis. Alhasil kemalasan ini harus saya hilangkan
dan menerapkan apa yang beliau ajarkan.
Sayang seribu
sayang, saya tidak berniat menjadi jurnalis. Tapi sebagai seorang mahasiswa,
apa salahnya memiliki pengalaman tentang jurnalisme walau sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar